Muhammadiyah Ingin Komoditas Gula di Indonesia Membaik

Ketua Biasa Pimpinan Sentra Muhammadiyah Haedar Nashir menyoroti rasa keprihatian kepada pengelolaan sumber energi alam terpenting gula. Di mana dia menyebut mesti bangkit dan tak impor lagi.

Hal ini disampaikannya ketika mengunjungi proyek pabrik gula milik PT Wadah Karya Rembang di Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang. Di mana di sana dia juga menandatangani Nota Kesepahaman tentang penelitian dan pengembangan varietas tebu untuk konversi lahan terabaikan dan mantan tambang.

“Sebagai bangsa besar yang dianugerahi https://zonaberita.info/serangan-israel-ke-yaman-di-respon-oleh-arab-saudi-dan-iran/ tanah yang subur, miris rasanya menyaksikan kita masih terus mengimpor pangan dalam jumlah yang besar. Dulu, kita ini pengekspor gula terbesar kedua di dunia, tetapi sekarang kita pun impor. Industri gula nasional mesti bangkit. Kebijakan pemerintah mesti berpihak pada kesejahteraan petani tebu,” kata dia dalam keterangannya, Senin (12/8/2024).

Berdasarkan Haedar, Perguruan Tinggi Muhammadiyah disokong melakukan riset untuk meningkatkan produksi tebu nasional dengan membenarkan mutu tebu, pengembangan agro-teknologi berbasis IT, dan praktik smart farming dalam perkebunan tebu.

Sementara, Berdasarkan Ketua LKKS PP Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq, kerjasama penelitian kedua institusi ini menjadi pintu masuk bagi terjalinnya kemitraan lebih lanjut. Muhammadiyah mempunyai sumber energi yang bisa dikembangkan untuk menyokong kemandirian pangan dan energi.

Khusus ini sejalan dengan komitmen presiden terpilih Prabowo ditengah ancaman krisis pangan dan konflik global, menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Rekam jejak organisasi ini di bidang pengajaran, kesehatan dan pelayanan sosial telah teruji tetapi di sektor ekonomi dan kesejahteraan umat masih butuh kerja ekstra. Muhammadiyah kapabel berkontribusi dalam menjadikan agenda kemandirian pangan pemerintahan baru nanti, diantaranya dengan mengembangkan penemuan kreatif teknologi di bidang pertanian yang ramah lingkungan,” kata dia.

Menteri Bahlil Siapkan Lahan Jumbo Tambang Batu Bara Buat Muhammadiyah
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membongkar lahan tambang batu bara yang akan dikasih kepada Muhammadiyah. Menyusul, organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan itu yang disebut telah sepakat untuk menerima penawaran pemerintah.

Diketahui, pemerintah setidaknya menyiapkan 6 lahan bekas Perjanjian Karya Pengusahaan Partambangan Batu Bara (PKP2B) untuk ormas keagamaan. Nahdlatul Ulama (NU) menjadi yang pertama menerima tawaran tersebut dan akan mengelola tambang mantan Kaltim Prima Coal (KPC).

Terkait alokasi untuk Muhammadiyah, Bahlil mengaku telah menyiapkan lahan mantan PKP2B yang terbaik kecuali KPC tadi. Diketahui, ada 5 lokasi mantan PKP2B lain yang disiapkan, diantaranya bekas PT Arutmin Indonesia, PT Kendilo Coal Indonesia, PT Adaro Energy Tbk, PT Multi Harapan Utama (MHU), dan PT Kideco Jaya Agung.

“InsyaaAllah untuk Muhammadiyah kita akan memberikan mantan PKP2B yang paling baik di luar daripqda KPC,” ungkap Bahlil di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (29/7/2024).

Meski demikian itu, dia tak mengobrol banyak mengenai dimana lokasinya. Ia berkeinginan lebih dulu melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk perbuatan lebih lanjut.

“Nanti saya laporkan ke Presiden dulu,” kata Bahlil Lahadalia.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email